Ditengah hiruk pikuk
dunia, banyak orangtua yang melupakan perannya sebagai pengawas dan pendidik
bagi anak-anaknya, bahkan tidak jarang justru anak-anak mereka berada jauh
diluar tanggung jawab mereka. Sebagai contoh terkecil, ketika anak-anak mereka
meninggalkan rumah, mereka tidak lagi pernah tahu kemana anak mereka pergi,
kapan pulang, dengan siapa mereka bergaul dan sebagainya, pun jika ada
pertanyaan maka akan ditampik sebagai orangtua yang tidak gaul, ketinggalan
jaman, dan entah apalah. Jarang lagi ada orangtua yang mau mengontrol, atau
bahkan sekedar bercengkrama dengan anak-anak mereka. Padahal orangtua
seharusnya tidak hanya member sandang dan pangan buat anak mereka, tapi mereka
juga paham tentang perkembangan anak mereka, karena
anak adalah mutiara terindah yang dimilikinya, anak adalah pelita masa depan jika masa tua datang menghampirinya, orangtua seharusnya berkomunikasi aktif dengan putra-putri mereka, demi masa depan mereka juga…
Anak adalah generasi emas
kita, tanpanya hidup terasa hampa, namun anak dengan segudang masalahnya pun
akan menjadi racun bagi hidup kita, bijaklah dalam memperlakukan mereka,
rawatlah cinta kasih agar ia tidak melampiaskannya dijalur yang salah. Rangkul
dan arahkan mereka agar tak meresahkan kita dan masyarakat disekitarnya.
Berikan cinta dan perhatian yang tulus agar mereka besar dan tumbuh berdasarkan
karakter positif demi cita dan cintanya dikemudian hari.. seorang bijak
mengatakan : Anak yang dibesarkan dengan sering dimarahi, akan tumbuh menjadi
pendendam, anak yang dibesarkan dengan sering dipukuli akan tumbuh dengan penuh
kebencian, anak yang dibesarkan dengan perlakuan manja akan tumbuh menjadi
pemalas, sedangkan anak yang dididik dan dibesarkan dengan kasih sayang akan
tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab..
anak adalah mutiara terindah yang dimilikinya, anak adalah pelita masa depan jika masa tua datang menghampirinya, orangtua seharusnya berkomunikasi aktif dengan putra-putri mereka, demi masa depan mereka juga…
Sahabat, dan pembaca
sekalian…
Ketahuilah timbangan
kehidupan yang terbaik buat anak-anak kita, semuanya bermuara pada diri kita,
seperti pepatah mengatakan “ buah jatuh tak jauh dari pohoinnya “ jika
anak-anak kita susah diatur, mungkin karma kita saat dulu kita juga sering
membantah orangtua, ibarat pedang kezaliman siapa yang menghunusnya maka ia
akan terkena sabetannya, barangsiap menggali lubang maka ia akan terperosok
kedalamnya, pendek kata kita harus intropeksi terhadap masa lalu kita…
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Artikel
dengan judul ANAKKU MUTIARAKU. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://muhammadkasmangaffar.blogspot.com/2012/09/anakku-mutiaraku.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown -
Belum ada komentar untuk "ANAKKU MUTIARAKU"
Posting Komentar